MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 EPICWIN138
Search for:
  • Home/
  • SULUT/
  • 16 Nama Pahlawan Wanita Indonesia dan Asal Daerahnya, Nomor 9 Pendiri PIKAT
16 Nama Pahlawan Wanita Indonesia dan Asal Daerahnya, Nomor 9 Pendiri PIKAT

16 Nama Pahlawan Wanita Indonesia dan Asal Daerahnya, Nomor 9 Pendiri PIKAT

JAKARTA, iNews.id – Daftar nama pahlawan wanita Indonesia dan asal daerahnya penting untuk diketahui sebagai bagian dari sejarah Indonesia. Pahlawan wanita Indonesia telah berjuang sejak zaman penjajahan Belanda hingga mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Indonesia memiliki banyak pahlawan nasional wanita yang telah berjasa dalam berjuang untuk melawan penjajah di medan perang, maupun berjuang dalam kegiatan sosial. Berkat kegigihan dan semangat juang dari para pahlawan wanita, sehingga Indonesia dapat merdeka dan terbebas dari penjajahan. 

Siapa sajakah mereka? Berikut, daftar nama pahlawan wanita Indonesia.

Daftar nama pahlawan wanita Indonesia dan asal daerahnya 

1. Cut Nyak Dien (Aceh)

Cut Nyak Dien merupakan pahlawan Indonesia yang lahir pada 1848 di Lampadang, Aceh. Dia berasal dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar. 

Pada 1880, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar yang mempersilakan untuk ikut bertempur di medan perang melawan Belanda. 

Cut Nyak Dien juga ikut dalam pertempuran melawan Belanda serta mampu meningkatkan semangat perjuangan para rakyat Aceh. Dalam perjalanan pertempuran untuk melawan Belanda, Cut Nyak Dien sempat diasingkan di Sumedang dan meninggal pada 6 November 1908. 

Cut Nyak Dien dimakamkan di pemakaman Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

2. Marta Christina Tiahahu (Maluku)

Martha Christina Tiahahu merupakan pejuang yang berasal dari Desa Abubu, Pulau Nusalaut, Maluku. Dia lahir pada 4 Januari 1800. Saat masih berusia 17 tahun, dia berani mengangkat senjata untuk melawan penjajah Belanda. 

Selain itu, Martha Christina Tiahahu juga selalu memberikan semangat kepada para perempuan yang turut membantu laki-laki di medan pertempuran.

Namun, sang ayah dari Martha Christina Tiahahu, Kapitan Paulus Tiahahu dijatuhi hukuman mati oleh Belanda. Setelah kepergian ayahnya, kesehatan fisik dan mentalnya mulai terganggu. 

Dia kemudian tertangkap bersama 39 orang lainnya lalu dibawa ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.

Kondisi kesehatan yang semakin memburuk ketika di atas kapal dan diperparah karena menolak untuk makan dan diobati. Dia mengembuskan napas terakhir pada 2 Januari 1818 dan disemayamkan dengan penghormatan militer di Laut Banda.

3. Laksamana Malahayati (Aceh)

Pahlawan wanita berikutnya, yaitu Laksamana Malahayati yang berasal dari Aceh lahir pada 1550 ini telah membantu dalam memperjuangkan Indonesia melawan Belanda. 

Dia juga terlibat aktif dalam pertempuran Teluk Haru melawan armada laut Portugis. Pada pertempuran itu suami dari Laksamana Malahayati pun tewas. Namun, dia tidak larut dalam kesedihan. 

Bahkan, Laksamana Malahayati membentuk pasukan Inong Balee, terdiri dari para janda yang suaminya telah gugur di medan perang. Laksamana Malahayati kemudian meninggal dunia di usia 65 tahun pada 1615.

4. Cut Nyak Meutia (Aceh)

Cut Meutia merupakan pahlawan wanita yang berasal dari daerah Aceh. Dia lahir di Kesultanan Aceh pada 15 Februari 1870, Cut Nyak Meutia juga turut membantu suaminya, Teuku Tjik Tunong dalam rangka melepaskan belenggu penjajahan Belanda kala itu.

Setelah sang suami meninggal dunia, Cut Meutia tidak berhenti untuk mengobarkan semangat perjuangannya dengan cara gerilya. Perjuangannya dalam melawan penjajah dan untuk menghargai jasanya, pemerintah Indonesia mengabadikan potret Cut Nyak Meutia pada uang pecahan seribu rupiah.

5. Hajjah Rangkayo Rasuna Said (Sumatera Barat)

Hajjah Rangkayo Rasuna Said merupakan sosok pahlawan wanita yang memiliki andil besar bagi bangsa Indonesia. Sama seperti pendahulunya, R.A Kartini, Rasuna Said juga memperjuangkan kesetaraan hak para wanita.

Rasuna Said lahir di Agam, Sumatera Barat, pada 14 September 1910 silam. Semasa hidupnya dia mendorong para wanita untuk paham tentang politik. 

Informasi dari Kemendikbud menyebutkan, berkat jasa-jasanya Rasuna Said diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 13 November 1974 melalui Surat Keputusan Presiden RI No.084/TK/Tahun 1974.

Editor : Kurnia Illahi

Follow Berita iNewsSulut di Google News

Bagikan Artikel: