MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 EPICWIN138
Search for:
  • Home/
  • SULUT/
  • 508 Hektare Sawah di Kolaka Timur Gagal Panen gegara Kemarau, Petani Merugi
508 Hektare Sawah di Kolaka Timur Gagal Panen gegara Kemarau, Petani Merugi

508 Hektare Sawah di Kolaka Timur Gagal Panen gegara Kemarau, Petani Merugi

KOLAKA TIMUR, iNews.id – Seluasa 508 hektare sawah di Desa Bou, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) gagal panen akibat kemarau panjang. Pemerintah daerah (Pemda) setempat mencatat nilai kerugian petani ditaksir mencapai Rp14,6 miliar.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Koltim Abdul Azis mengatakan, pihaknya telah mendampingi langsung tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra meninjau kawasan persawahandi Desa Bou. Para petani pasrah padinya gagal panen karena sumber air juga mengering.

“Langkah paling penting yang harus dilakukan saat ini yakni menyiapkan sumur bor. Kami butuh 30 unit sebagaimana jumlah perhitungan BPBD Sultra di Lapangan,” ujarnya, Jumat (20/10/2023).

Abdul Azis mengungkapkan, pemkab sebelumnya telah berupaya memberikan alkon kepada para petani agar bisa mendistribusikan air ke sawah mereka. Langkah itu tidak efektif lantaran sejumlah sumber mata air mengering.

Di Koltim, hamparan sawah disebutkan kurang lebih seluas 19.000 Hektare. Dari jumlah tersebut, 1.100 hektare di antaranya berada di Desa Bou dengan luasan 508 hektare mengering.

“Kami berharap bisa segera mendapatkan bantuan sumur bor agar kekeringan bisa diatasi dan petani terdampak mendapat bantuan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Koltim Ridwan menyebutkan, hasil perhitungan komulatif dari nilai kerugian petani sebesar Rp14,6 miliar. Selain itu, petani kini dilema karena tidak punya benih simpanan untuk ditanam pada musim selanjutnya.

Editor : Donald Karouw

Follow Berita iNewsSulut di Google News

Bagikan Artikel: