MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 EPICWIN138
Search for:
  • Home/
  • SULUT/
  • Dugaan Penyebab Kantor Bupati Pohuwato Dibakar Massa Demonstran
Dugaan Penyebab Kantor Bupati Pohuwato Dibakar Massa Demonstran

Dugaan Penyebab Kantor Bupati Pohuwato Dibakar Massa Demonstran

POHUWATO, iNews.id – Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo, dibakar massa demonstran, Kamis (21/9/2023). Dugaan penyebab aksi pembakaran tersebut lantaran mereka tidak puas dengan kesepakatan ganti rugi lahan pertambangan.

Dalam rekaman video yang dilihat, tampak massa sudah brutal dalam menjalankan aksinya. Api lantas berkobar di Kantor Bupati Pohuwato dan asap membumbung tinggi.

“Betul (dibakar). Jadi untuk pembakaran kantor bupati dilakukan oleh massa unjuk rasa yang merasa kecewa dengan hasil pembicaraan antara perusahaan dengan para massa unjuk rasa,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Desmont Harjendro dikutip dari siaran langsung iNews Room. 

Desmont menjelaskan, massa demonstran tersebut merupakan pemilik sekaligus penambang di salah satu perusahaan di Pohuwato. Lantas, mereka melakukan unjuk rasa mengatasnamakan pemilik dan penambang.

“Karena lebih ke pergantian rugi tanah atau lahan yang digunakan oleh perusahaan,” beber Desmont menyebut penyebab aksi bermula.

Menurutnya, pihak perusahaan tambang sempat menjanjikan ganti rugi atas lahan milik warga yang digunakan. Ganti rugi yang dijanjikan dalam bentuk uang.

“Untuk pelaksanaan penyerahan itu tali asih, istilahnya, itu sudah dilaksanakan hari ini juga tadi. Jadi ada beberapa masyarakat yang sudah menerima,” tuturnya.

“Namun ada juga beberapa yang belum menerima dan merasa mungkin ada yang kurang. Itu yang melakukan aksi-aksi anarkis tadi,” ucapnya.

Menurut Desmont, pihak perusahaan sudah mendata lahan milik warga yang digunakan. Akan tetapi, data di lapangan kerap memiliki perubahan. “Jadi pihak perusahaan butuh waktu lagi untuk memberikan tali asih asihnya,” ucapnya.

Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNewsSulut di Google News

Bagikan Artikel: