MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 EPICWIN138
Search for:
  • Home/
  • SULUT/
  • Viral Video Aspal Jalan Baru di Kolaka Utara Mudah Dikelupas Pakai Tangan
Viral Video Aspal Jalan Baru di Kolaka Utara Mudah Dikelupas Pakai Tangan

Viral Video Aspal Jalan Baru di Kolaka Utara Mudah Dikelupas Pakai Tangan

KOLAKA UTARA, iNews.id – Rekaman video aspal jalan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mudah dikelupas menggunakan tangan viral di media sosial. Hal ini ramai menjadi sorotan publik karena kondisi aspalnya yang masih baru namun mudah rontok.

Video tersebut terbagi menjadi dua potongan masing-masing berdurasi 53 detik dan 1.5 detik. Tampak dalam rekaman aspal yang baru dikerjakan mudah dikelupas dan penggalan lainnya menyebutkan jika hamparan itu terasa lunak saat diinjak.

Menanggapi hal, Ketua DPRD Kolut Buhari membenarkan jika rekaman video yang beredar merupakan proyek peningkatan jalan tahun ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp24.161.036.000. Dia mengaku prihatin karena dinilai pengerjaannya asal-asalan dan tidak sesuai standar serta kualitas yang diharapkan. 

“Dikerjakan oleh perusahaan yang sebelumnya telah di-blacklist karena kasus yang sama. Entah siapa pelaku dan yang bermain dibalik pengaspalan yang jauh dari bestek ini,” ujar Buhari, Selasa (24/10/2023).

Perusahaan yang dimaksud Buhari yakni PT Sumber Sarana Mas Abadi (PT SSMB) sebagai Kontraktor Pelaksana. Hasil pengecekan dilakukan di lapangan oleh jajarannya memastikan jika proyek tersebut tidak sesuai bestek.

“Jauh dari bestek. Kalau dilihat hasilnya di lapangan jangka enam bulan saja ini sudah hancur,” katanya.

Tidak hanya itu, pengerjaannya juga dinilai lamban dan baru menyelesaikan sekitar 1,1 kilometer dari 11 km yang harus diselesaikan. Padahal kata dia, waktu pengerjaan sisa 70 hari.

Editor : Donald Karouw

Follow Berita iNewsSulut di Google News

Bagikan Artikel: